Persma jurnal kampus saat ini mengalami pasang surut kawan, aku mengatakan ini tidaklah berlebihan, coba lihatlah kondisi kita sekarang, sepi dan sunyi, ini adalah permasalahan klasik aku rasa. Oh bukan sepertinya dulu memang persma jurnal kampus memang memiliki kejayaannya sendiri dengan seabrik kegiatannya. Ohh aku tak akan membahas kegiatan itu kawan.
Ini bukan permasalahan ini hanya goresan pikiran sang pecinta persma jurnal kampus. Setiap hari kondisi sepi ini semakin menjadi. Ada banyak timbul pertanyaan ada apa gerangan suasana persma jurnal kampus ini seperti ini?
Panjang sekali kalau aku ceritakan. Begini saja, ini semua kembali ke masing-masing individu kawan. Kita tak bisa menyalahkan siapa yang memimpin. Yang patut kita pertanyakan adalah apakah kita mencintai lembaga ini seperti mencintai diri kita sendiri, walaupun agaknya berlebihan aku rasa tidak kawan. Karena sesuatu itu apabila kita cinta maka kita akan melakukan apa saja untuknya. Rasa memiliki yang sangat kurang sekali. Apakah kita hanya mengandalkan intruksi, apakah kita hanya mengandalkan sebuah event baru bertemu. Cobalah sadar sedikit kawan.
Sekedar kumpul-kumpul santai pun tak bisa, bagaimana kalau kumpul-kumpul resminya. Padahal kumpul-kumpul itulah yang akan mengakrabkan kita semua.
Persma kita selalu saja berkutat dengan masalah interen, ironis sekali. Aku tak terlalu memikirkan itu lagi, karena permasalahan ini dapat diselesaikan apabilan kawan-kawan menyadari dan melakukannya. Menyesuaikan diri itu yang lebih penting. Memperbaiki kesalahan dan merubah adalah lebih baik. Karena ada hal yang lebih penting dari masalah interen itu kawan. Fungsi kita peran kita sebagai pers harus gereget kita jalankan. Walaupun hanya segelintir orang saja yang melakukan, aku yakin itu akan menjadi sejarah bagi kami.
Jangan malu kalau kawan-kawan ingin bergabung, bukalah diri kita untuk menerima sesuatu. Ini lembaga kita, sekali lagi ini lembaga kita kawan, ayo lah aku, kamu dan kita adalah milik jurnal kampus. Siapa lagi kalau bukan kita yang menjalankan. Buka pikiran, sadarkan diri, dan lakukanlah.
Bergabungnya persma jurnal kampus kita dengan ppmi dk banjarmasin, dan sekaligus ppmi nasional menambahkan pengetahuan dan pengalaman bahwa kita sebagai insan pers harus melakukan gerakan, jangan hanya selalu berkutat dengan sistematis aturan yang ada dilembaga kita sehingga menimbulkan ketidakaktifan karena berbeda persepsi. Kaya anak kecil saja, memang penting namun apakah tidak bisa kita perbaiki?
Hadir gerakan hati dan mencerna bahwa ppmi adalah naungan kita bersama, aku menyadari seperti inikah persma yang sesungguhnya, ada sesuatu yang dikawal ada sesuatu yang diperjuangkan. Bukan untuk mencari pencitraan diri,
Dua hal yang aku inginkan bagi kawan-kawan “membaca dan menulislah” kalian akan tau semuanya.
Banjarmasin, 7 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar