Ini salah satu kebiasaan anak-anak PPMI DK Banjarmasin, biasanya sehabis kumpul-kumpul dan sharing-sharing dengan kawan-kawan yang lain, pada saat sudah bubar alias sudah selesai pasti nongkrong lagi entah dimana itu, yang jelas sudah keluar dari ranah kumpul dan shareng bersama. Rasanya seperti belum cukup saja kumpul-kumpul tersebut, inilah uniknya anak-anak ppmi dk bajarmasin.
Persiapan Musyawarah Kota (Muskot) PPMI DK Banjarmasin tinggal menghitung hari lagi, kemarin Rabu 13 Juni Forum PU kembali berkumpul untuk merencanakan konsep bagaimana Muskot ini akan dilaksanakan, hadir ada 7 LPM yakni LPM Kinday Unlam, LPM Sukma Iain, LPM Jurnal Kampus, LPM Intro, LPM Jelaga, LPM Lensa, dan LPM Peristiwa. Keadaan PPMI DK Banjarmasin saat ini mengalami kondisi yang sangat drastis sekali. Pasca Kongres Nasional PPMI di Tulungagung itu memberikan suntikan yang luar biasa bahwa pentingnya untuk bersama alias berhimpun.
Kesepakatan terjadi bahwa Muskot deal dilaksanakan pada tanggal 13-15 Juli 2012 di tambang ulang pelaihari, dengan konsep pembahasan AD/ART, GBHO, rekomendasi dan penyampaian kondisi masing-masing LPM. Rencana juga akan diundang LPM yang belum tergabung di PPMI DK Banjarmasin seperti LPM Hippo Campus, LPM Anak Langit, LPM Spuit, kawan-kawan persma di Unmul Kaltim dan Unpar Kalteng.
Moment ini sangat berarti sekali kedepan untuk kemajuan persma di Kalimantan khususnya Kalsel Banjarmasin yang tergabung dalam naungan PPMI DK Banjarmasin. Untuk kepanitian semua sepakat setiap LPM mendelegasikan 3 nama minimal namun lebih banyak lebih baik. Pembahasan lebih lanjut akan dilanjutkan di pertemua rutin forum persma di STIMIK Indonesia Banjarmasin pada hari Jum’at tanggal 15 Juni.
Pertemuan yang selalu dibumbui dengan canda tawa ini mampu membuat suasan menjadi begitu cair dan rileks. Akupun mulai terbiasa dan sungguh sangat senang sekali, aku berharap perkumpulan seperti ini akan selamanya berjalan walaupun berganti generasi. Menciptakan kultur inilah yang PPMI DK Banjarmasin lakukan.
Hanya ditemani minuman khas anak persma yakni kopi, tapi aku tergantung kebetulan saat itu aku haus sekali jadi pesannya teh es. Biasanya kopi dan rokok adalah teman setia anak-anak persma terlebih anak-anak persma yang ada dijawa kental sekali dengan kopi dan rokok, sama juga pengurus PPMI nasional katanya ngopi dan ngerokok itu membuat otak mereka bisa berpikir tajam.
Kami berkumpul kembali, setelah pertemuan pu selesai. Intro dan peristiwa pulang duluan. Didepan sekre kinday kami duduk-duduk santai. Sekjend PPMI DK banjarmasin bang acad, PU sukma abdi, PU jelaga lupa namanya, PU lensa mario, dan pu jurnal kampus elhami. Yaah sekedar ngobrol-ngobrol ringan sajalah, mengalir apa adanya. Sambil curhat-curhatan masalah kondisi masing-masing LPM, masalah cinta, masalah kota, bahkan masalah negara. Aku rasa diskusi santai begini nyaman sekali bawaannya serius tapi santai sekali.
Perbincangan malam itu lebih banyak mengarah kekondisi masing-masing LPM, entah siapa yang memulai, aku menceritakan bagaimana kondisi lpm yang aku pimpin saat ini. Masalah yang paling klasik adalah masalah interen, yaa masalah tidak aktifnya anggota pada saat rapat biasanya. Ini memang sudah dari dulu, tergantung pemimpinnya bagaimana mengatasinya. Kondisi jurnal kampus yang kemelut dengan masalah ini mulai terasa gregetnya saat musta 2012-2013 pergantian ketua baru. Aku selalu saja menciptakan kondisi pro-kontra dikalangan pengurus, tidak memihak semuanya lah, fokus disini sajalah. Akhirnya menciptakan ketidaknyaman dalam pengurus. Sama juga banyaknya kawan-kawan yang menduakan organisasi, bagiku sih aku tidak setuju. Tapi menurut aku semua permasalahan yang aku hadapi hingga saat ini itu adalah berawal dari masalah cinta, aku jatuh cinta pada wanita yang pada saat ini acara holiday, perasaaanku sangat menuncak sekali, saat moment kumpul melingkar semua pengurus hadir dan ada disana. Kebetulan agendanya lagi latihan siaran radio. Ada yang menawarkan siapa yang mau requeis? Waah ini kesempatan nih, entah setan mana yang memasuki pikiranku. Langsung saja aku acungkan tangan, aku mau baca puisi, sontak kawan-kawan yang lain bersorak ramai sekali. Yaa jelas donk puisi itu aku tujukan pada wanita yang aku suka hehe. nah iya am panjang banar curhatnya.
Begitupun kawan-kawan PU yang lain sukma, jelaga, lensa semuanya mengalami kondisi yang sama yaitu permasalahan ketidakaktifan anggota tak hanya lpm dikalsel banjarmasin yang mengalami hal ini ternyata kawan-kawan persma yang ada di jawa pun mengalami hal yang sama. Sukma misalnya berbagai macam cara dilakukan oleh pu bang abdi bagaimana agar anggotanya aktif, salah satunya gara-gara dua organisasi juga. Sedangkan jelaga juga punya cara sendiri bagaimana, ujar mereka seminggu sekali selalu kumpul untuk rapat diluar yaitu di ben thalib, kumpul diut masing-masing nongkrong disana sambil membahas rapat, katanya sih ampuh juga untuk menarik minat anggota untuk kumpul-kumpul. Kalau lensa katanya anggotanya lebih banyak tertarik dibidang fotografer ketimbang menulisa, tapi untuk saat ini sudah lumayan bagus minat anggota untuk menulis, dan yang masih kurang pemahaman anggota terhadap fungsi persma. Makanya ujarnya bergabung dengan ppmi sedikit banyak akan memperluas wawasan untuk mengetahui apa arti persma yang sesungguhnya.
Dengan melihat bagaimana kondisi masing-masing lpm ini dan membandingkan dengan kondisi LPM yang ada diluar sana alias dijawa hampir sama, malah lpm yang ada di jawa memiliki sedikit anggota, hanya berkisar 10-15 orang saja, tuh mereka tetap mampu berkarya menghasilkan majalah yang luar biasa. Jadi ngapaen kita selalu berkutat dengan masalah interen melulu, yang pada akhirnya hanya membawa kita pada hambatan untuk berkarya.
Ada saran yang dilontarkan oleh bang loren bahwa sudah saat para pu mengambil sebuah pilihan untuk tegas, ini semua untuk kebaikan regenerasi dan kondisi LPM. Yaah kita banyak-banyak kumpul-kumpul seperti ini bagus sekali untuk saling membantu untuk memberikan masukan.
Bahwasanya persma itu kegiatannya hanyal membaca, menulis, berdikusi dan menyampaikan. Aku rasa ini adalah hal yang paling mendasar ditubuh persma. Ke-eksisan persma itu melalui tulisan bukan melalui event yang saat ini sudah menjadi budaya. Bukan menafikan namun alangkah baiknya kita kuatkan kultur fundamental persma itu dulu barulah merambah kesana.
Kumpul-kumpul itu memang mengasyikkan dan banyak berbagi. Ppmi dk banjarmasin kedepan akan semakin melebarkan sayapnya dan bangkit kembali. Aku yakin itu. Modalnya hanya kebersamaan yang melahirkan sebuah perhimpunan yang dinamakan perhimpunan pers mahasiswa dewan kota banjarmasin. Karena kita berada di banjarmasin. Dan semuanya merasa memiliki satu visi, tujuan, pikiran dan keinginan. Oleh karena itu aku, kamu dan kita semua adalah PPMI.
Salam hangat kawan dan salam pers mahasiswa !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar