Minggu, 17 Maret 2013

Suara Hati





Ada banyak hal yang bisa kita ceritakan dalam berbagai hal, kadang membuat kita galau, malah bikin tertawa, parahnya kita sendiri bingung dan tidak paham, mengapa ini terjadi. Misalnya saja manusia-manusia yang sudah lulus kuliah. Bagiku lulus adalah sebuah kesenangan sementara.

Ada banyak lagi tantangan besar. Pengangguran terdidik, di sini bahkan di sana pengangguran merebak. Persaingan menjadi serentak setelah lulus. Lulus hanyalah serimonial yang dirayakan sebentar saja, habis itu kita kembali merenung. Dijaman sekarang ini serba sulit mencari sebuah pekerjaan.

Lalu mengapa kita terlalu berambisi untuk mengejar kelulusan harus 3 tahun, harus 3 tahun setengah?...kalau kita sadar tidak punya keahlian, pengalaman mengapa mau cepat-cepat lulus. Ah, paling di kawinkan..atau barangkali bosan dengan pengetahuan.

Kalau aku sih lebih menekankan pada sebuah kenikmatan, ya..bagiku pendidikan itu dinikmati, tidak terlalu mengejar ambisi untuk lulus cepat. Mengasah skill dan bertanya tentang kesalahan, agar kita tau mana yang benar itu lebih penting.

Aku ketawa sendiri mendengar celotehan teman yang mengatakan teman-temannya setelah lulus hanya nganggur, tidur, makan dan jalan-jalan. Ah waktu memang tidak berasa dalam diri kita, ia lalu pergi begitu saja tanpa kita nikmati.

Ditambah lagi gengsi orang banjar ini tinggi sekali, pengennya kerja yang levelnya lebih keren, atau paling tidak mencari kerja yang gajinya tinggi. Huh terlalu susah dan memberatkan. Kerja itu untuk dinikmatin dan memberikan yang terbaik. Bersyukur, dicintai dan ikhlas. Mudahkan.

Apa sih tujuan hidup kita, apakah kita pernah sebentar saja merenung, hidup itu hanya kesendirian akhirnya. Lihatlah di akhirat sana nanti, kita hanya sibuk dengan urusan kita sendiri. 

Paham kesendirian banyak mengajarkan kita untuk percaya dengan diri sendiri, ikhlas menerima takdir, tidak pernah mengeluh dengan pilihan, mensyukuri nikmat, dan banyak hal lainnya. lalu mengapa kita masih saja ikut-ikutan orang lain, kenapa tidak menjadi diri-sendiri saja.

***
Bicara tentang perasaan, ada banyak rasa dalam hidup. Termasuk yang aku alami, apakah cinta bisa dibilang sebuah cita-cita?...bisa iya bisa juga tidak. Pendidikan, pekerjaan, uang, dan fasilitas lainnya sudah aku dapatkan. Intinya sekarang ini aku sudah bebas. Bebas yang bertanggungjawab, tetapi persoalan rasa memang menarik untuk kita ceritakan.

Aku memang jarang sekali untuk menceritakan dengan orang lain tentang sebuah rasa yang aku rasakan, hanya sepatah dua patah saja aku menyebut, selebihnya pindah ketopik yang lain. Diskusi.

Siapa perempuan yang aku sukai?...pertanyaan ini memang selalu membuatku bingung sendiri, sebenarnya aku hanya kesepian. Mencari sesosok perempuan yang bisa aku ajak diskusi tentang masalah apapun dan menjadi pendengar yang baik.

Aku lebih banyak kagum dengan seorang perempuan. Pacar, ah aku sering kontroversi dengan diriku sendiri soal pacaran, ya jelas yang kalah adalah pikiranku. Dulu aku pernah bilang, aku tidak akan pernah mengatakan apakah kamu mau menjadi pacarku, tapi aku akan mengatakan apakah kamu mau menjadi pasanganku. Hmm.

Mengagumi seorang perempuan memang terasa indah, tanpa diketahui, kadang menyakitkan. Tapi itulah serunya. Perempuan mampu menghadirkan sejuta inspirasi dan semangat.

Saat ini aku masih menyukai sesosok perempuan yang berkacamata, sebut saja mutiara ^_^. Perempuan ini sungguh menenangkan bila dipandang, ya dia tenang seperti tanpa beban, ia juga penyabar. Kalau aku jabarkan rasanya terlalu berlebihan, tapi itulah makhluk tuhan memujinya berarti kita memuji ciptaanya. Tentunya saja tuhan aka merasa senang.

Tapi tak ada usaha yang aku lakukan, aku hanya sekedar mengagumi, aku tidak melakukan pendekatan, aku juga tidak melakukan komunikasi. Yang aku lakukan hanya melihat, itu saja.

Kadang aku mengirimkan salam, bukan lewat sms, bukan juga surat, tapi sama temen. Ah segitunya saja usahaku, bagaimana aku bisa mendapatkan sosok itu. Kecil sekali harapannya.

Kemarin aku sempat berjanji, aku akan memberikan sebuah tulisan tentang diskripsi dirinya dan diriku diwaktu ulang tahunnya 10 agustus, tahunnya lupa J. Aku juga berhenti mengejar dirinya apabila dia sudah punya pasangan. Yang jadi masalah apakah saat ini dia sudah punya pasangan. Ah aku tak pernah peduli dengan pasangan, itu hanya mengisi kekosongan saja. 

***
Hari besok akan lebih banyak kejutan lagi, lama aku tak pernah menulis seperti ini, tapi sudah cukup lah modalku untuk menulis tulisan seperti ini, hanya menunggu waktu saja.
Semoga bisa dimengerti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar