Ada
banyak hal yang bisa kita ceritakan dalam berbagai hal, kadang membuat kita
galau, malah bikin tertawa, parahnya kita sendiri bingung dan tidak paham,
mengapa ini terjadi. Misalnya saja manusia-manusia yang sudah lulus kuliah.
Bagiku lulus adalah sebuah kesenangan sementara.
Ada
banyak lagi tantangan besar. Pengangguran terdidik, di sini bahkan di sana
pengangguran merebak. Persaingan menjadi serentak setelah lulus. Lulus hanyalah
serimonial yang dirayakan sebentar saja, habis itu kita kembali merenung.
Dijaman sekarang ini serba sulit mencari sebuah pekerjaan.
Lalu
mengapa kita terlalu berambisi untuk mengejar kelulusan harus 3 tahun, harus 3
tahun setengah?...kalau kita sadar tidak punya keahlian, pengalaman mengapa mau
cepat-cepat lulus. Ah, paling di kawinkan..atau barangkali bosan dengan
pengetahuan.
Kalau
aku sih lebih menekankan pada sebuah kenikmatan, ya..bagiku pendidikan itu
dinikmati, tidak terlalu mengejar ambisi untuk lulus cepat. Mengasah skill dan
bertanya tentang kesalahan, agar kita tau mana yang benar itu lebih penting.
Aku
ketawa sendiri mendengar celotehan teman yang mengatakan teman-temannya setelah
lulus hanya nganggur, tidur, makan dan jalan-jalan. Ah waktu memang tidak
berasa dalam diri kita, ia lalu pergi begitu saja tanpa kita nikmati.
Ditambah
lagi gengsi orang banjar ini tinggi sekali, pengennya kerja yang levelnya lebih
keren, atau paling tidak mencari kerja yang gajinya tinggi. Huh terlalu susah
dan memberatkan. Kerja itu untuk dinikmatin dan memberikan yang terbaik.
Bersyukur, dicintai dan ikhlas. Mudahkan.
Apa
sih tujuan hidup kita, apakah kita pernah sebentar saja merenung, hidup itu
hanya kesendirian akhirnya. Lihatlah di akhirat sana nanti, kita hanya sibuk
dengan urusan kita sendiri.
Paham
kesendirian banyak mengajarkan kita untuk percaya dengan diri sendiri, ikhlas
menerima takdir, tidak pernah mengeluh dengan pilihan, mensyukuri nikmat, dan
banyak hal lainnya. lalu mengapa kita masih saja ikut-ikutan orang lain, kenapa
tidak menjadi diri-sendiri saja.
***
Bicara
tentang perasaan, ada banyak rasa dalam hidup. Termasuk yang aku alami, apakah
cinta bisa dibilang sebuah cita-cita?...bisa iya bisa juga tidak. Pendidikan,
pekerjaan, uang, dan fasilitas lainnya sudah aku dapatkan. Intinya sekarang ini
aku sudah bebas. Bebas yang bertanggungjawab, tetapi persoalan rasa memang
menarik untuk kita ceritakan.
Aku
memang jarang sekali untuk menceritakan dengan orang lain tentang sebuah rasa
yang aku rasakan, hanya sepatah dua patah saja aku menyebut, selebihnya pindah
ketopik yang lain. Diskusi.
Siapa
perempuan yang aku sukai?...pertanyaan ini memang selalu membuatku bingung
sendiri, sebenarnya aku hanya kesepian. Mencari sesosok perempuan yang bisa aku
ajak diskusi tentang masalah apapun dan menjadi pendengar yang baik.
Aku
lebih banyak kagum dengan seorang perempuan. Pacar, ah aku sering kontroversi
dengan diriku sendiri soal pacaran, ya jelas yang kalah adalah pikiranku. Dulu
aku pernah bilang, aku tidak akan pernah mengatakan apakah kamu mau menjadi
pacarku, tapi aku akan mengatakan apakah kamu mau menjadi pasanganku. Hmm.
Mengagumi
seorang perempuan memang terasa indah, tanpa diketahui, kadang menyakitkan.
Tapi itulah serunya. Perempuan mampu menghadirkan sejuta inspirasi dan
semangat.
Saat
ini aku masih menyukai sesosok perempuan yang berkacamata, sebut saja mutiara
^_^. Perempuan ini sungguh menenangkan bila dipandang, ya dia tenang seperti
tanpa beban, ia juga penyabar. Kalau aku jabarkan rasanya terlalu berlebihan,
tapi itulah makhluk tuhan memujinya berarti kita memuji ciptaanya. Tentunya
saja tuhan aka merasa senang.
Tapi
tak ada usaha yang aku lakukan, aku hanya sekedar mengagumi, aku tidak
melakukan pendekatan, aku juga tidak melakukan komunikasi. Yang aku lakukan
hanya melihat, itu saja.
Kadang
aku mengirimkan salam, bukan lewat sms, bukan juga surat, tapi sama temen. Ah
segitunya saja usahaku, bagaimana aku bisa mendapatkan sosok itu. Kecil sekali
harapannya.
Kemarin
aku sempat berjanji, aku akan memberikan sebuah tulisan tentang diskripsi
dirinya dan diriku diwaktu ulang tahunnya 10 agustus, tahunnya lupa J. Aku juga berhenti mengejar dirinya apabila dia
sudah punya pasangan. Yang jadi masalah apakah saat ini dia sudah punya
pasangan. Ah aku tak pernah peduli dengan pasangan, itu hanya mengisi
kekosongan saja.
***
Hari
besok akan lebih banyak kejutan lagi, lama aku tak pernah menulis seperti ini,
tapi sudah cukup lah modalku untuk menulis tulisan seperti ini, hanya menunggu
waktu saja.
Semoga
bisa dimengerti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar