Jumat, 28 September 2012

Manajemen dan Motivasi


2 hal yang paling banyak ditanyakan orang adalah bagaimana me-manajemen waktu dan bagaimana memotivasi diri pada saat tidak mood atau malas. Aku sering mendapatkan pertanyaan atas dua hal tersebut, 2 hal yang tersulit karena ia akan melalui proses bertarung dengan dirinya sendiri. Ia harus mengenali dirinya sendiri sebagai lawan, untuk menjadikannya kawan, teman, bahkan lebih akrab lagi sahabat diri.

Ini berkaitan dengan keadaan lingkungan disekitarnya, lingkungan itulah yang akan membentuk diri dalam dirinya. Maka ada dua pernyataan yang dapat ditarik dan dipilih “apakah kita menjadikan keadaan yang akan mengendalikan kita” atau “kita yang akan mengendalikan keadaan”. Dua pernyataan ini memiliki arti yang sangat bertolak belakang sekali. Kita renungkan jika keadaan yang mengendalikan kita apakah yang terjadi? Tentu kita akan dibawa kesana-kemari tanpa arah, tanpa paham maksud arti. Sebaliknya jikalau kita yang akan mengendalikan keadaan, sudah tentu keadaan telah menyerah dan tunduk dengan kita, kita sudah mengenal keadaan, maka ia akan menjadi teman akrab dalam diri. Kitalah yang akan menentukan kita mau menjadi apa.

Kembali kepada manajemen waktu dan motivasi diri. Bahwa saya bilang lingkungannya, orang yang ada disekitarnya hanya mampu sekian persen saja untuk memberikan motivasi dan memberi nasehat tentang manajemen waktu. Selebihnya kitalah yang akan memompa agar semua menjadi penuh dan terkendali.
Memang ini bukanlah perkara mudah, mudah diucapkan tapi didalam implementasinya begitu menyusahkan, kadang kita yang kalah, kadang keadaan yang kalah. Semua dibutuhkan pengenalan diri yang kuat, sehingga memunculkan komitmen yang terucap, tercamkan dalah hati, teringat oleh pikiran dan terfaktakan dengan realita kita.

Kemudian yang menjadi persoalan lagi, setelah kita tau akar masalah bagaimana kita me-manajemen waktu dan memotivasi diri. Jelas sekali lagi kita sendiri lah yang mampu. Namun cara yang ditempuh juga sering ditanyakan, tapi semua orang memiliki caranya sendiri.

“Tinggal diterapkan saja saya rasa. Namun manusia itu memang banyak omong dan minim implementasi.”

Rabu, 12 September 2012

Kelas Khayalan


Romantisme suasana perkuliahan kembali menjadi rutinitas yang sangat menyibukkan, setelah beberapa bulan vacum dengan dunia mahasiswa teori dan mencoba mengakrabkan dan menyibukkan diri di organisasi kemahasiswaan. Tentu banyak hal yang berubah apabila kembali ke romantisme perkuliahan “hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”. Ya kelas menjadi tempat yang sangat mengekang otak dan pikiran yang dituntut harus mampu menyerap semua perkataan yang disampaikan oleh dosen. Bagiku kelas hanyalah khayalan untuk menjadi yang sesungguhnya, khayalan sesungguhnya adalah dunia luar, dunia kehidupan itu sendiri, dan kelas itu termasuk dalam bagiannya.

Aku mencoba untuk selalu mengamati suasana dalam kelas yang diisi oleh orang yang mempunyai tujuan yang diferensial maupun sama. Banyak kata dan sedikit candaan selalu menjadi tanda agar suasana itu tidak menjadi sepi dan hambar. Terkadang gosip pun ada, dan terkadang banyak juga hal-hal yang tidak jelas dan tak dimengerti apa yag dibicarakan orang-orang itu. Aku hanya melayani dengan gumaman dalam hati dan sesekali ikut tersenyum dan berbicara seadanya. Karena memang aku tak suka terlalu banyak bicara kecuali itu penting. Aku rasa aku lebih baik begitu.

Kelas menjadi ruang bertemu yang semu akan harapan dan realitas kehidupan. Skenario begitu banyak dibuat dengan adanya aturan yang harus dipatuhi oleh dua manusia yang saling melengkapi yakni dosen dan mahasiswa. Padahal aturan itu hanya disampaikan dan dijalankan dengan konsekuensi yang harus diterima. Berbagai macam tipe-tipe manusia juga menjadi hiasan dalam kelas, sehingga menjadikannya begitu unik dan tidak membuat bosan walaupun akhirnya jenuh dan bosan juga karena kesal tidak sesuai dengan kehendak hati mahasiswa.

Yang lebih mejengelkan adalah tugas khayalan yang tidak bisa dianggap remeh karena ia mampu menentukan seseorang baik atau tidaknya nilai, lulus atau tidaknya mata kuliah yang diajalaninya. Hampir setiap saat bagi mereka yang mengatakan tugas setiap hari. Setiap saat karena waktu dihabiskan untuk mengerjakan tugas khayalan itu. Tak ayal malam dan siang menjadi ribut hanya membicarakan atau sekedar bertanya untuk mengetahui.

Belum lagi berbicara soal kejujuran, disini kejujuran begitu mudah luntur dengan disapu oleh orang-orang yang enggan mengaku dan kucing-kucingang dengan hati nurani. Yang penting punya jawaban dan terisi. Orang-orang ini telah melupakan perjalanannya. Hanya sedikit yang mau dan mampu mengatakan bahwa jujur itu adalah pilihan dalam menjawab. Ini semua dibiarkan begitu saja sehingga menjadi kultur yang sulit diurai, kita hanya bisa menolak dengan hati dan menolak dengan diri kita sendiri dengan mencampakkan kejujuran itu. Bahwa kita bisa menjawab tanpa tak jujur.

“mahasiswa merupakan kelompok yang selalu dilematis dalam kehidupannya mengingat romantisme, yang sekarang dan masa depan agar menjadi manusia yang seutuhnya”
-elhami-

Minggu, 09 September 2012

Menata Gagasan


Mulai sekarang segala sesuatu harus ditata rapi, bukan hanya kamar sendiri. sophie,  Dia sadar betapa penting menata gagasan-gagasannya secara teratur.  Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari ibunya selama lebih dari dua jam. Sophie pergi kebawah. Sebelum membangunkan ibu. Dia memutuskan untuk memberi makan binatang-binatang paiaraanya.

Dia membungkuk diatas toples ikan mas didapur. Salah satu ikan itu berwarna hitam, yang satu lagi oranye, dan satunya lagi merah putih. Inilah sebabnya dia menamai mereka black jack, goldtop, red ridinghood. Ketika dia memercikkan makanan ikan kedalam air dia berkata :
“kalian termasuk makhluk hidup di alam ini, kalian dapat menyerap makanan, kalian dapat berekmbang biak sendiri, lebih khusus lagi, kalian termasuk golongan binatang. Maka kalian dapat bergerak kesana kemari dan melihat-lihat dunia. Lebih tepat lagi, kalian adalah ikan, dan kalian bernafas dengan insang dan dapat berenang ke depan dan ke belakang di dalam air kehidupan.”

Sophie meletakkan kembali tutup toples makanan ikan. Dia sangat puas dengan caranya mendudukkan ikan mas itu pada tangga alam, dan terutama dia sangat puas dengan ungkapan “air kehidupan”. Maka kini giliran burung parkit.

Sophie menuangkan sedikit makanan burung ke dalam cangkir makanan mereka dan berkata : “smit dan smule yang baik, kalian telah menjadi parkit-parkit kecil tersayang, sebab kalian berkembang dari telur-telur parkit kecil, dan karena telur-telur ini mempunyai potensi untuk menjadi parkit, untunglah kalian tidak menjadi burung beo yang suka berkuak-kuak.”

Sophie selanjutnya kekamar mandi besar, tempat kura-kuranya yang lembam mendekam dalam sebuah kotak besar. Sekali-sekali ketika mandi, ibunya berteriak mengancam aka membunuh kura-kura itu suatu hari nanti. Tapi selama ini ancaman itu hanya gertak sambal. Sophie mengambil daun selada dari sebuah toples selai besar dan meletakkannya di dalam kotak.

“govinda yang baik,” katanya. “kamu bukan salah sat binatang tercepat, tapi jelas kamu mampu mengndrai sedikit bagian dari dunia amat-sangat besar tempat kita hidup. Kamu harus puas dengan kenyataan bahwa kamu bukan satu-satunya yang tidak dapat melampaui batas dirimu-sendiri.”

Sherekan barangkali sedang berburu tikus – memang begitulah sifat kucing. Sophie melintasi ruang duduk menuju kamar tidur ibunya. Sebuah vas berisi bunga daffodil berdiri di atas meja kopi. Seakan-akan bunga kuning itu membungkok dengan hormat ketika sophie lewat. Dia berhenti sejenak dan membiarkan jari-jarinya menyapu pucuk-pucuk mereka dengan lembt. “kalian termasuk bagian dari kehidupan alam pula,” katanya. “sesungguhnya, kalian telah mendapatkan hak istimewa dibandingkan dengan vas tempat kalian ditaruh. Tapi sayangnya, kalian tidak mampu menghargainya.”
Lalu sophie berjingkat menuju kamar ibunya. Meskipun ibunya tertidur pulas, sophie meletakkan sebelah tangannya ke dahi wanita itu.

“ibu salah seorang yang paling beruntung,” katanya, “sebab ibu bukan sekedar hidup seperti bunga bakung di kebun, dan ibu bukan pula sekedar makhluk hidup seperti shereka atau govinda. Ibu adalah manusia, dan karenanya memiliki kemampuan berfikir langka.”
“sedang bicara apa kamu sophie?” ibunya terbangun lebih cepat dari biasanya.
“ aku hanya mengatakan bahwa ibu tampak seperti kura-kura pemalas. Kalau tidak aku akan memberi tahu ibu bahwa aku telah merapikan kamarku, denga kecermatan filosofis,”
Ibunya mengangkat kepalanya. “aku akan kesana,” katanya, “kamu yang bikin kopi ya?”
Sophie melakukan apa yang disuruh, dan mereka segera duduk di dapur menghadapi kopi, sari buah, dan cokelat.

Tiba-tiba sophie berkata,” pernahkah ibu bertanya-tanya mengapa kita hidup bu?” “oh jangan dimulai lagi!”

“ya sebab kini aku tau jawabannya. Kita hidup di planet ini agar ada manusia yang dapat memberi nama pada segala sesuatu.”

“begitu? Aku tidak memikirkannya.”
“makanya, ibu punya masalah besar. Manusia adalah binatang yang berfikir. Jika ibi tidak berfikir bukan manusia sungguhan.”
“sophie,”!!!

“banyangkan jika hanya ada tanaman dna binatang. Maka tidak akan ada yang memberi tahu perbedaan antara ‘kucing’ dan ‘anjing’ atau ‘bunga bakung’ dan ‘buah frambus’. Tanaman dan binatang hidup juga, tapi hanya kitalah makhluk yang dapat membagi-bagi alam ke dalam kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang berbeda,”

“kamu benar-benar anak gadisku yang paling istemewa,” kata ibunya
“ku harap begitu,” kata sophie. ‘ setiap manusia itu sedikit-banyak memang istimewa. Aku seorang manusia, maka aku sedikit banyak istimewa. Ibu hanya mempunyai seorang anak gadis, maka aku menjadi paling istimewa.”

“ yang ku maksud adalah bahwa kamu membuat aku ketakutan di siang bolong begini dengan semua pembicaraan baru ini,”

‘kalau begitu , ibu sangat mudah dibuat takut.”
 

Jumat, 07 September 2012

Masalah


Seorang teman menginginkan hidupnya tenang, damai dan tanpa pikiran yang jelas tidak ada masalah, itu yang sangat dia inginkan. Dia berkata-kata mengapa begitu ada saja masalah. Aku bertanya bagaimana caranya agar hidup itu tidak ada masalah? Dia menjawab agar hidup itu tidak ada masalah hanya dua tidur dan jalan-jalan. Aku bergumam dalam hati, aku tau dan yakin kata-kata itu dengan sadar ia ucapkan, entah itu dengan hatinya atau hanya dengan mulutnya saja, yang jelas persepsi orang pertama dalam memandang diri kita adalah melalu kata-kata dan sikap yang kita eksploitasi keluar. Orang lain tidak dapat mengetahui isi hati seseorang.

Aku ingin bertanya, misal kita lagi pusing, lalu apa sikap apa yang akan kita tunjukkan saat kita pusing itu? Tenang, atau gelisah. Lazimnya pasti sikap gelisah yang kita ekspresikan ke luar untuk orang lain lihat bahwa kita lagi pusing. Nah bagaimana dengan hati mengatakan tidak pusing. Lalu sikap kita seperti orang pusing, kira-kira menurut kalian orang ini seperti apa. Dia bersikeras mengatakan bahwa dia tidak pusing, sementara sikap yang ia tunjukkan seperti orang pusing atau bahasa kerennya galau lah. Dia bersikeras mempertahankan argumentnya bahwa dia tidak galau, tetapi lagi-lagi sikapnya seperti orang galau. Kira-kira sikap yang dia tunjukkan sesuai dengan hatinya tidak? Lalu apa gunanya dia berkata tidak galau sementara sikapnya galau? ada inkonsisten disini antara hati dan kata-kata....

Kembali kepengertian tenang yang ia utarakn barusan bahwa tenang itu adalah tidur dan jalan-jalan. Yang menjadi pertanyaan apakah hidup itu semudah itu? Untuk menjadi tenang kita harus tidur dan jalan-jalan. Kalau begitu kalau kita lagi galau bawa jalan-jalan dan tidur saja. Selebihnya adalah masalah. Bagaimana ?....

Coba buka wawasan kita lebih luas untuk apa kita hidup didunia ini. Hidup itu masalah, yaa kita ada itu adalah masalah, terlalu mudah kita mengatakan hidup tenang itu adalah tidur dan jalan-jalan. Bahwa tenang itu juga masalah. Jadi tenang sesungguhnya itu bagaimana. Hati kalian yang lebih tau


Rabu, 05 September 2012

'Kisah Lainnya', Buku Perjalanan Band Ariel cs


Peluncuran nama baru Ariel cs dari Peterpan menjadi NOAH juga diikuti dengan peluncuran lagu terbaru mereka berjudul "Separuh Aku" dan buku berjudul "Kisah Lainnya". Seperti apa isi buku tersebut?

Menurut Ariel beberapa waktu lalu, buku tersebut merupakan pengantar dari masa lalu bandnya ke semangat baru. Buku itu disusun dari catatan perjalanan Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David sejak 2010-2012.

"Ide buku ini untuk mengenal lebih dalam kami secara keseluruhan. Sekedar pengantar cerita masa lalu dari 2010 lalu hingga sekarang," kata Ariel ketika jumpa pers, Kamis (2/8/2012) lalu.

"Kisah Lainnya" ditulis sendiri oleh Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David. Sampai saat ini sudah dicetak sampai 70.000 ekslempar.

Rencananya, NOAH akan merilis buku tersebut pada 9 Agustus mendatang. Ariel mengaku cukup sibuk pasca keluar dari penjara.

"Di NOAH aja, udah enggak ada istirahat, buku udah harus launching, cover album, albumnya sendiri dan nama baru," ungkap Ariel.

Album perdana NOAH sendiri baru akan keluar pertengahan September mendatang. Saat ini, Ariel cs masih melakukan penyempurnaan terutama di bagian aransemen musik.

Sebagian besar materi di album barunya nanti sebenarnya sudah ada sejak 2010 lalu. Kini mereka masih masih mencari-cari aransemen baru.

Untuk video klip, NOAH juga sudah menyiapkan sejak dua tahun lalu. "Konsepnya mewakili isi lagunya 'separuh aku'. Menceritakan dua sisi dari lagu tersebut," ungkap Ariel.

Sumber : http://hot.detik.com/music/read/2012/08/08/173037/1986577/228/kisah-lainnya-buku-perjalanan-band-ariel-cs

Senin, 03 September 2012

Langkah Awal Perjalanan Panjang “Kematian”


Ceramah agama yang insya allah yang terakhir bulan ramadhan di langgar ku sungguh sangat mengesankan sekali, perbincangan seputar kematian menjadi topik utama yang disuguhkan. Lazimnya dipenghujung bulan ramdhan ini semua orang bergembira dengan berbalut kesedihan pada hakekatnya. Mengapa jadi berbelut dengan kesedihan, disisi lain bulan yang sangat mulia ini meninggalkan kita semua, timbul pertanyaan apakah ramadhan tahun ini ramadhan terakhir kita, apakah kita bakal menemuinya kembali ditahun berikutnya. Sangat tidak terasa perjalanannya, kembali kita mengajukan pertanyaan, apakah kita sudah mengisi bulan ramadhan tahun ini dengan baik, sebuah perumpaan yang patut kita renungkan. kita dengan mudahnya dan dengan megahnya mampu membangun masjid, moshalla, langgar dengan waktu yang begitu singkat, tapi lebih tidak mudah lagi bagaimana kita mengisi masjid, moshalla atau langgar tersebut setiap waktu. Nah begitu juga denga bulan ramadhan, ia berlalu dengan santainya, berlalu dengan mudahnya, tapi apakah kita sudah mampu mengisi bulan ramadhan itu sendiri.

Berakhirnya ramadhan bagi orang-orang yang berorientasi pada kematian adalah sebuah kesedihan mendalam, begitu sebaliknya bagi orang-orang mayoritas berakhir ramadhan dan datangnya hari raya adalah sebuah kegembiraan akbar. Semua memiliki makna masing-masing.

Perbincangan kematian dalam islam sangatlah komplek dan sangat masuk akal sekali, dengan kekuatan al-quran dan hadis rasul saw lengkaplah kabar tentang kematian itu. Kematian sangatlah dekat dan sangat dekat sekali dengan diri kita, ia hanya menunggu peritah siap laksanakan saja. Yang sering dilupakan manusia adalah kapan ia akan mengalami kematian. Yang pada akhirnya terlena dengan suasana dunia yang hiruh pikuk ini. Begitu banyak alamat yang dikirimkan allah kepada manusia tentang kematian, misalkan rambut atau jenggot yang sudah putih, ini salah satu tanda bahwa allah sedang me miscall kita, tapi kapan kita akan menganggakt telepon tersebut.

Ada empat hal yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan allah nanti didunia lain. Umur, kekuatan, nikmat tubuh dan pengetahuan. Dunia lain yang bisa kita sebut adalah dunia akhirat tiada berguna lagi semuanya bapak, anak, saudara, keluarga dan orang lain bagi kita. Semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Kematian kita dilangkahi dengan langkah awal datangnya malaikan maut. Mulai dari sinilah kita memulai perjalanan yang sangat sangat dan amakt sangat panjang, sungguh semua itu nyata da jelas bagi orang-orang yang mengatahui.

Jadi apa yang harus kita persiapkan. Tanyakan pada diri kita masing-masing.