Senin, 03 September 2012

Langkah Awal Perjalanan Panjang “Kematian”


Ceramah agama yang insya allah yang terakhir bulan ramadhan di langgar ku sungguh sangat mengesankan sekali, perbincangan seputar kematian menjadi topik utama yang disuguhkan. Lazimnya dipenghujung bulan ramdhan ini semua orang bergembira dengan berbalut kesedihan pada hakekatnya. Mengapa jadi berbelut dengan kesedihan, disisi lain bulan yang sangat mulia ini meninggalkan kita semua, timbul pertanyaan apakah ramadhan tahun ini ramadhan terakhir kita, apakah kita bakal menemuinya kembali ditahun berikutnya. Sangat tidak terasa perjalanannya, kembali kita mengajukan pertanyaan, apakah kita sudah mengisi bulan ramadhan tahun ini dengan baik, sebuah perumpaan yang patut kita renungkan. kita dengan mudahnya dan dengan megahnya mampu membangun masjid, moshalla, langgar dengan waktu yang begitu singkat, tapi lebih tidak mudah lagi bagaimana kita mengisi masjid, moshalla atau langgar tersebut setiap waktu. Nah begitu juga denga bulan ramadhan, ia berlalu dengan santainya, berlalu dengan mudahnya, tapi apakah kita sudah mampu mengisi bulan ramadhan itu sendiri.

Berakhirnya ramadhan bagi orang-orang yang berorientasi pada kematian adalah sebuah kesedihan mendalam, begitu sebaliknya bagi orang-orang mayoritas berakhir ramadhan dan datangnya hari raya adalah sebuah kegembiraan akbar. Semua memiliki makna masing-masing.

Perbincangan kematian dalam islam sangatlah komplek dan sangat masuk akal sekali, dengan kekuatan al-quran dan hadis rasul saw lengkaplah kabar tentang kematian itu. Kematian sangatlah dekat dan sangat dekat sekali dengan diri kita, ia hanya menunggu peritah siap laksanakan saja. Yang sering dilupakan manusia adalah kapan ia akan mengalami kematian. Yang pada akhirnya terlena dengan suasana dunia yang hiruh pikuk ini. Begitu banyak alamat yang dikirimkan allah kepada manusia tentang kematian, misalkan rambut atau jenggot yang sudah putih, ini salah satu tanda bahwa allah sedang me miscall kita, tapi kapan kita akan menganggakt telepon tersebut.

Ada empat hal yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan allah nanti didunia lain. Umur, kekuatan, nikmat tubuh dan pengetahuan. Dunia lain yang bisa kita sebut adalah dunia akhirat tiada berguna lagi semuanya bapak, anak, saudara, keluarga dan orang lain bagi kita. Semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Kematian kita dilangkahi dengan langkah awal datangnya malaikan maut. Mulai dari sinilah kita memulai perjalanan yang sangat sangat dan amakt sangat panjang, sungguh semua itu nyata da jelas bagi orang-orang yang mengatahui.

Jadi apa yang harus kita persiapkan. Tanyakan pada diri kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar