Mulai sekarang segala sesuatu harus ditata rapi, bukan hanya kamar sendiri. sophie, Dia sadar betapa penting menata gagasan-gagasannya secara teratur. Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari ibunya selama lebih dari dua jam. Sophie pergi kebawah. Sebelum membangunkan ibu. Dia memutuskan untuk memberi makan binatang-binatang paiaraanya.
Dia membungkuk diatas toples ikan mas didapur. Salah satu ikan itu berwarna hitam, yang satu lagi oranye, dan satunya lagi merah putih. Inilah sebabnya dia menamai mereka black jack, goldtop, red ridinghood. Ketika dia memercikkan makanan ikan kedalam air dia berkata :
“kalian termasuk makhluk hidup di alam ini, kalian dapat menyerap makanan, kalian dapat berekmbang biak sendiri, lebih khusus lagi, kalian termasuk golongan binatang. Maka kalian dapat bergerak kesana kemari dan melihat-lihat dunia. Lebih tepat lagi, kalian adalah ikan, dan kalian bernafas dengan insang dan dapat berenang ke depan dan ke belakang di dalam air kehidupan.”
Sophie meletakkan kembali tutup toples makanan ikan. Dia sangat puas dengan caranya mendudukkan ikan mas itu pada tangga alam, dan terutama dia sangat puas dengan ungkapan “air kehidupan”. Maka kini giliran burung parkit.
Sophie menuangkan sedikit makanan burung ke dalam cangkir makanan mereka dan berkata : “smit dan smule yang baik, kalian telah menjadi parkit-parkit kecil tersayang, sebab kalian berkembang dari telur-telur parkit kecil, dan karena telur-telur ini mempunyai potensi untuk menjadi parkit, untunglah kalian tidak menjadi burung beo yang suka berkuak-kuak.”
Sophie selanjutnya kekamar mandi besar, tempat kura-kuranya yang lembam mendekam dalam sebuah kotak besar. Sekali-sekali ketika mandi, ibunya berteriak mengancam aka membunuh kura-kura itu suatu hari nanti. Tapi selama ini ancaman itu hanya gertak sambal. Sophie mengambil daun selada dari sebuah toples selai besar dan meletakkannya di dalam kotak.
“govinda yang baik,” katanya. “kamu bukan salah sat binatang tercepat, tapi jelas kamu mampu mengndrai sedikit bagian dari dunia amat-sangat besar tempat kita hidup. Kamu harus puas dengan kenyataan bahwa kamu bukan satu-satunya yang tidak dapat melampaui batas dirimu-sendiri.”
Sherekan barangkali sedang berburu tikus – memang begitulah sifat kucing. Sophie melintasi ruang duduk menuju kamar tidur ibunya. Sebuah vas berisi bunga daffodil berdiri di atas meja kopi. Seakan-akan bunga kuning itu membungkok dengan hormat ketika sophie lewat. Dia berhenti sejenak dan membiarkan jari-jarinya menyapu pucuk-pucuk mereka dengan lembt. “kalian termasuk bagian dari kehidupan alam pula,” katanya. “sesungguhnya, kalian telah mendapatkan hak istimewa dibandingkan dengan vas tempat kalian ditaruh. Tapi sayangnya, kalian tidak mampu menghargainya.”
Lalu sophie berjingkat menuju kamar ibunya. Meskipun ibunya tertidur pulas, sophie meletakkan sebelah tangannya ke dahi wanita itu.
“ibu salah seorang yang paling beruntung,” katanya, “sebab ibu bukan sekedar hidup seperti bunga bakung di kebun, dan ibu bukan pula sekedar makhluk hidup seperti shereka atau govinda. Ibu adalah manusia, dan karenanya memiliki kemampuan berfikir langka.”
“sedang bicara apa kamu sophie?” ibunya terbangun lebih cepat dari biasanya.
“ aku hanya mengatakan bahwa ibu tampak seperti kura-kura pemalas. Kalau tidak aku akan memberi tahu ibu bahwa aku telah merapikan kamarku, denga kecermatan filosofis,”
Ibunya mengangkat kepalanya. “aku akan kesana,” katanya, “kamu yang bikin kopi ya?”
Sophie melakukan apa yang disuruh, dan mereka segera duduk di dapur menghadapi kopi, sari buah, dan cokelat.
Tiba-tiba sophie berkata,” pernahkah ibu bertanya-tanya mengapa kita hidup bu?” “oh jangan dimulai lagi!”
“ya sebab kini aku tau jawabannya. Kita hidup di planet ini agar ada manusia yang dapat memberi nama pada segala sesuatu.”
“begitu? Aku tidak memikirkannya.”
“makanya, ibu punya masalah besar. Manusia adalah binatang yang berfikir. Jika ibi tidak berfikir bukan manusia sungguhan.”
“sophie,”!!!
“banyangkan jika hanya ada tanaman dna binatang. Maka tidak akan ada yang memberi tahu perbedaan antara ‘kucing’ dan ‘anjing’ atau ‘bunga bakung’ dan ‘buah frambus’. Tanaman dan binatang hidup juga, tapi hanya kitalah makhluk yang dapat membagi-bagi alam ke dalam kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang berbeda,”
“kamu benar-benar anak gadisku yang paling istemewa,” kata ibunya
“ku harap begitu,” kata sophie. ‘ setiap manusia itu sedikit-banyak memang istimewa. Aku seorang manusia, maka aku sedikit banyak istimewa. Ibu hanya mempunyai seorang anak gadis, maka aku menjadi paling istimewa.”
“ yang ku maksud adalah bahwa kamu membuat aku ketakutan di siang bolong begini dengan semua pembicaraan baru ini,”
‘kalau begitu , ibu sangat mudah dibuat takut.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar