Jumat, 07 September 2012

Masalah


Seorang teman menginginkan hidupnya tenang, damai dan tanpa pikiran yang jelas tidak ada masalah, itu yang sangat dia inginkan. Dia berkata-kata mengapa begitu ada saja masalah. Aku bertanya bagaimana caranya agar hidup itu tidak ada masalah? Dia menjawab agar hidup itu tidak ada masalah hanya dua tidur dan jalan-jalan. Aku bergumam dalam hati, aku tau dan yakin kata-kata itu dengan sadar ia ucapkan, entah itu dengan hatinya atau hanya dengan mulutnya saja, yang jelas persepsi orang pertama dalam memandang diri kita adalah melalu kata-kata dan sikap yang kita eksploitasi keluar. Orang lain tidak dapat mengetahui isi hati seseorang.

Aku ingin bertanya, misal kita lagi pusing, lalu apa sikap apa yang akan kita tunjukkan saat kita pusing itu? Tenang, atau gelisah. Lazimnya pasti sikap gelisah yang kita ekspresikan ke luar untuk orang lain lihat bahwa kita lagi pusing. Nah bagaimana dengan hati mengatakan tidak pusing. Lalu sikap kita seperti orang pusing, kira-kira menurut kalian orang ini seperti apa. Dia bersikeras mengatakan bahwa dia tidak pusing, sementara sikap yang ia tunjukkan seperti orang pusing atau bahasa kerennya galau lah. Dia bersikeras mempertahankan argumentnya bahwa dia tidak galau, tetapi lagi-lagi sikapnya seperti orang galau. Kira-kira sikap yang dia tunjukkan sesuai dengan hatinya tidak? Lalu apa gunanya dia berkata tidak galau sementara sikapnya galau? ada inkonsisten disini antara hati dan kata-kata....

Kembali kepengertian tenang yang ia utarakn barusan bahwa tenang itu adalah tidur dan jalan-jalan. Yang menjadi pertanyaan apakah hidup itu semudah itu? Untuk menjadi tenang kita harus tidur dan jalan-jalan. Kalau begitu kalau kita lagi galau bawa jalan-jalan dan tidur saja. Selebihnya adalah masalah. Bagaimana ?....

Coba buka wawasan kita lebih luas untuk apa kita hidup didunia ini. Hidup itu masalah, yaa kita ada itu adalah masalah, terlalu mudah kita mengatakan hidup tenang itu adalah tidur dan jalan-jalan. Bahwa tenang itu juga masalah. Jadi tenang sesungguhnya itu bagaimana. Hati kalian yang lebih tau


Tidak ada komentar:

Posting Komentar