Oleh : Elhami dan Hangga
Museum Waja Sampai Kaputing atau yang dikenal dengan sebutan Museum Wasaka berbentuk seperti rumah banjar dan bercat coklat. Terletak di jalan Syarif Hidayatullah museum ini tampak dari depan bercat hijau, sedangkan pagar yang mengelilinginya sudah mulai rusak dan bercat coklat tapi sudah mulai luntur. Di dekat jendela sebelah kanan terdapat tujuh jendela terbuka yang di pagari besi, terlihat disalah satu jendela ada patung manusia tidak memakai baju. Di bawahnya ada puluhan kayu penyangga museum, tingginya seukuran orang dewasa.
Langit-langit dari bangunan tersebut sudah berlubang dan disekelilling pagar museum banyak ditumbuhi oleh rumput liar yang tinggi, ditambah dengan bekas bungkus makanan yang berserakan di mana-mana. Terlihat dua orang di depan museum yang sedang memperbaiki tiang untuk penerangan. Dan satu orang sedang membersihkan halaman. Di halaman, ada empat perempuan cantik yang sedang menari, diiringi lagu-lagu khas banjar.
Di depan pintu masuk sepasang anak muda duduk bersantai dan berteduh. Lelaki itu memakai kaos hitam sedangkan perempuannya berbaju putih dengan jilbab hitam. Mereka berdua sedang asyik memainkan HP, sesekali lelaki itu bercanda dengan mencubit hidung perempuannya.
Beranjak sekitar 7 meter dari bangunan museum terdapat kolam berpagar. Air di dalam kolam itu berwarna hijau bercampur lumut dan banyak sampah plastik makanan dan minuman. Tidak ada ikan hanya ada lima ekor katak yang terkurung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar