Oleh
: Budi Permana
Mahasiswa
Jurusan Manajemen 2009
Meskipun sudah
lama tidak menulis, saya berharap teman-teman tidak terlalu merindukannya :).
Karena kemampuan penulis ada dalam bidang manajemen maka mari kali ini kita bercengkrama
tentang fisika, sudah siap?
Bila anda siap, saya yang belum siap.
Ada yang sudah mengetahui tentang teori
kecerdasan Finansial (FQ)? Pasti belum, entah teorinya ada atau tidak, umumnya
kita mengetahui tentang kecerdasan Inteleginsi (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ)
dan Kecerdasan Spiritual (SQ) atau populer disebut ESQ. Lalu bagaimana
dengan kecerdasan Finansial (FQ)? Yaaa, kita anggap saja ini turunan dari teori
ESQ, Setuju? Enggih!!!
Kecerdasan Finansial adalah kemampuan
manusia yang unik. Hal ini membuat seseorang mampu mengenali, menciptakan dan
mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasi aset, bisa
dimengerti? Alhamdulillah, 100% belum!!! Kecermatan dan kepekaannya dalam melihat keadaan
merupakan kekuatan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.
Contoh klasik adalah sebagaimana pedagang es
cendol, ada yang melarat ada pula yang Berhasil, apa yang membedakannya...???
Salah, yang membedakan keduanya adalah tingkat Kecerdasan Finansialnya. Contoh
lain yang menginspirasi di Indonesia adalah Mas Jono, awalnya pedagang kaki
lima sekarang menjadi pembisnis Internasional dengan Ayam bakarnya. Sama
dengan teman saya, dulunya adalah pedagang pentol, harus jualan kesana
kemari, dan sekarang dia tidak perlu lagi seperti itu, dia sudah bisa duduk
santai karena usahanya sudah bangkrut.
Realita ini membuktikan bahwa setiap kita
memiliki kecerdasan finansial tetapi tingkatannya berbeda-beda. Untuk mengukur
tingkat kecerdasan finansial (Financial Quotient, FQ) seseorang caranya
sangat sederhana. Anda punya seorang teman? Bagaimana dengan penghasilannya?
Apabila dia tidak punya penghasilan dan secara finansial masih tergantung
dengan orang lain maka dia memiliki FQ=0.
Ketika dia mulai aktif bekerja dan secara mandiri mampu memenuhi
kebutuhannya maka FQ=1 atau disebut telah memiliki kemandirian finansial.
Apabila punya penghasilan terkadang mampu memenuhi kebutuhannya dan
terkadang tidak maka FQ-nya
terletak diantara 0 dan 1. Jika penghasilannya telah melebihi dari kebutuhannya
maka FQ-nya tetap = 1, Karena
apabila dia sakit atau tidak mampu bekerja atau di PHK aliran uangnya akan
terhenti sehingga dia akan tetap terguncang.
Lain hanya apabila dia memiliki penghasilan
pasif, yang tetap mengalir sekali pun karena suatu alasan dia tidak bekerja
lagi. Pada saat itu FQ-nya
beranjak > 1. Ketika dari penghasilan
pasif ini saja dia mampu memenuhi kebutuhannya maka dikatakan FQ=2.
Pada titik
ini seseorang benar-benar memiliki kebebasan Finansial. apabila
penghasilan pasifnya dua kali lipat melebihi kebutuhannya maka FQ=3 dan begitu
seterusnya. Seperti Abdurahman bin Auf seorang pengusaha Miliader yang
penghasilannya sejuta kali melebihi kebutuhannya atau Bill Gates yang
penghasilan saham microsoftnya barang kali
juga sejuta kali dari kebutuhannya maka FQ=1000001.
Model berfikir seperti ini juga bisa kita gunakan
dalam aktifitas lainnya, setuju? Jangan ada yang protes, Hak Veto ada di tangan
penulis!!!
Misalnya Kecerdasan Manajemen Waktu. Ketika
seseorang tidak mampu memilah mana
aktifitas yang urgen bagi dirinya
dan mana yang tidak maka Kecerdasan Manajemen waktunya buruk. Kalau dia mampu
memahami aktifitas yang urgen bagi dirinya tetapi terkadang dia masih sering
terjatuh pada aktifitas-aktifitas yang tidak bernilai maka Kecerdasan Manajemen
waktunya lumayan. Ketika dia mampu memahami aktifitas yang urgen bagi dirinya
dan di lain sisi dia berani mengatakan kata TIDAK pada aktifitas-aktifitas yang
kurang urgen atau tidak memiliki nilai maka Kecerdasan Manajerial waktunya
Baik.
Kita mesti melatih diri kita sehingga memiliki
dimensi kecerdasan pada level Terbaik. Dengan begitu kita akan memiliki
Tanggung Jawab yang lebih besar di dunia ini, semakin besar tanggung jawab kita
maka semakin besar pula Kontribusi yang bisa kita berikan pada dunia. Dunia ini
telah jutaan kali berganti penduduk tetapi hanya mereka yang terbaiklah yang
namanya bisa masuk dalam tinta emas perjuangan.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar