Makhluk yang
paling mengasyikkan itu menurutku adalah perempuan. Liat saja perempuan itu
unik, dia selalu ingin tampil perfeck di setiap moment, namun hingga saat ini
aku masih belum bisa memahami dari seorang perempuan, apa yang sebenarnya ia
inginkan dalam kontek hidup ini.
Aku mulai
memaknai seorang perempuan bisa jadi berbeda dengan laki-laki lainnya
kebanyakan. Perempuan bagiku adalah inspirasi tak terbatas, bersama perempuan
kita bisa menuliskan tentang apapun dalam segala hal.
Tanpa perempuan
hari-hari tak akan berarti apa-apa. Hampa. Lihatlah perempuan yang ada
disekitarku, mereka sungguh cantik-cantik sekali, ya mereka cantik karena
mereka adalah ciptaan Tuhan sebagai maha karyanya yang luar biasa.
Tapi dalam
agama cantik itu hanya berlaku dalam hati. Hatinya. Namun secara kasat mata
kita juga tak munafik bahwa makhluk Tuhan yang satu ini sungguh cantik.
Aku kadang
bertanya-tanya bagaimana mendapatkan seorang perempuan. Ini juga yang menjadi
dilema bagi seorang perempuan dan begitu juga sebaliknya laki-laki. Seakan-akan
kita terjebak dalam situasi dilema lalu sibuk memikirkan siapakah yang mesti
kita miliki. Jodoh.
Menggalaukan
jodoh aku kira sah-sah saja, tapi ada orang yang bilang jodoh itu takkan
kemana-mana. Aku juga tak begitu percaya dengan hal itu, lalu apakah jodoh itu
hakekatnya harus kita cari.
Terlepas dari
semua itu bukankan Tuhan sudah mengatur semuanya, jadi kita hanya menjalaninya
saja lagi. Yakin bahwa jodoh kita itu sudah ada, cinta kita sudah ada di tempatnya,
hanya saja kita menunggu waktu.
Kemudian lihatlah
perempuan itu sungguh anggun sekali, aku menyukainya. Tuhan memang luar biasa
menciptakan perempuan. Ingin sekali bisa berteman, berbicara dengannya tentang
hal apapun. Tapi aku masih belum bisa mengerti mengapa laki-laki dan perempuan
itu bisa bersatu dalam waktu yang lama.
Hingga saat
ini aku masih belum mencintai seorang perempuan, aku hanya sebatas menyukainya,
ya aku hanya menyukainya. Sejak kapan mencintai itu hadir. Membuatku tak pernah
peduli, bahkan cuek sama sekali.
Hingga saatnya
aku mampu memperhatikannya. Dan pergi begitu saja saat perempuan itu pergi
meninggalkan tempat ini. Kemudian kembali seperti biasa. Tak ada apa-apa,
ternyata perempuan itu hanya melintas sementara dihadapanku. Eh mau kemana
kamu. Dia pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar