Kemampuan
dalam memaksa diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang kita tahu seharusnya
kita lakukan, entah kita menyukainya atau tidak. Itulah yang disebut dengan
disiplin. Jangan terlena dengan nuansa santai. Dia akan melahapmu tanpa kamu
sadari. Diam, namun mencekam. Tenang, tapi menghanyutkan.
Perlu
kalian ketahui, keteledoranmu, keleletanmu, kekurang-disiplinannya kamu,
membuat kamu menghabiskan waktu sia-sia untuk menunggu bicah tidak berguna
sepertimu. Bagiku, MENUNGGU BUKAN
PEKERJAAN YANG MEMBOSANKAN. Tapi, aktivitas yang menghambat terlaksananya
aktivitas lain.
Menghancurkan
susunan agenda yang ada. Membuat kinerja orang-orang yang disekitar kalian
tidak optimal. Karena harus menutupi black holl yang kalian buat. Yang lebih
parahnya, penyakit itu kalian tularkan kepada orang-orang yang berusaha
mengatur waktunya dengan baik. Penyakit yang di derita ini, bukan hanya
mematikan kalian. Tapi, mematikan orang disekitar kalian.
Tidak
ada alasan atas keterlambatan! Mencari-mencari alasan atas keterlambatanmu,
sama saja dengan mengkomplekskan keteledoran. Semakin sering membuat alasan,
berarti memupuk subur keterlambatan bin kekurangan dalam diri. Ia seperti
penyakit yang mampu menghancurkan karir seseorang, ia seperti racun yang
membuat seseorang melihat kerdil, kemudian dilabeli pemalas.
TIDAK NYAMAN JIKA DATANG
LEBIH AWAL. Fenomena ini disebabkan karena terlambat sudah mendarah
daging dalam hidupnya. Orang-orang dengan kebiasaan ini tidak lagi mengenal KATA DISIPLIN. Ia telah terlalu
terbiasa menjalankan rutinitasnya, YAITU
TERLAMBAT. Layaknya sebuah penyakit kronis sekalipun, terlambat masih punya
obat. Jika penderitanya memiliki tekad sekuat baja untuk merubahnya. Serta,
mampu membagi waktu sedetail mungkin. Sehingga tidak sedetikpun terlewatkan tanpa manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar